'My Inspiration'
blog ini merupakan kumpulan tugas-tugas kuliah dari semua mata kuliah
Minggu, 09 Juni 2013
Rabu, 29 Mei 2013
softskill akuntansi internasional (tugas 5)
I.
Harmonisasi Akuntansi Internasional
1.
Perbedaan
Harmonisasi dan Standarisasi Yang Berlaku Dalam Standar Akuntansi
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas
(kesesuaian) praktek akuntansi dengan menentukan batasan – batasan seberapa
besar praktek – praktek tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas
dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparatibilitas (daya banding)
informasi keuangan yang berasal dari berbagai Negara.
Istilah harmonisasi dan standardisasi berbeda, standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Penerapan standar internasional di dalam akuntansi bersifat sukarela dan tergantung, untuk diterima, pada niat baik dari mereka yang menggunakan standar akuntansi. Situasi termudah akan muncul ketika suatu standar internasional hanya merupakan tiruan dari standar nasional. Ketika standar nasional dan internasional berbeda satu sama lain praktek yang ada dewasa ini adalah mengunggulkan standar nasional.
Istilah harmonisasi dan standardisasi berbeda, standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Penerapan standar internasional di dalam akuntansi bersifat sukarela dan tergantung, untuk diterima, pada niat baik dari mereka yang menggunakan standar akuntansi. Situasi termudah akan muncul ketika suatu standar internasional hanya merupakan tiruan dari standar nasional. Ketika standar nasional dan internasional berbeda satu sama lain praktek yang ada dewasa ini adalah mengunggulkan standar nasional.
Sedangkan
untuk harmonisasi jauh lebih fleksibel (luwes) dan terbuka, sehingga tidak
menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa
perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam
beberapa tahun terakhir. Jadi istilah harmonisasi sebagai kebalikan dari
standardisasi memilki arti sebuah rekonsiliasi atas berbagai sudut pandang yang
berbeda. Istilah ini lebih bersifat sebagai pendekatan praktis dan mendamaikan
daripada standardisasi, terutama jika standardisasi berarti prosedur-prosedur
yang dimiliki oleh satu negara hendaknya diterapkan oleh semua negara yang lain.
Harmonisasi menjdai suatu bagian yang penting untuk menghasilkan komunikasi
yang lebih baik atas suatu informasi agar dapat diartikan dan dipahami secara
internasional.
- Pro dan Kontra
Para pendukung harmonisasi
internasional mengatakan bahwa harmonisasi (bahkan standarisasi) memiliki
banyak keuntungan. Sir Bryan Carsberg, mantan Sekretaris Jenderal IASC, menulis
sekitar bulan September 2000 :
Pendekatan yang hati-hati untuk
menganalisis keinginan akan harmonisasi internasional memperlihatkan bahwa
biaya dan manfaat yang diperoleh berbeda-beda dari satu kasus ke kasus yang
lain. Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa
beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan
diseluruh dunia. Namun demikian, meskipun dapat dilakukan, kita tidak dapat
memperoleh kesepakatan bahwa Inggris atau bahasa umum lainnya harus digunakan
untuk menggantikan 6.800 bahasa atau lebih yang sekarang ini digunakan di
dunia. Kita mengakui bahwa bahasa merupakan wahana budaya yang tak tergantikan
dan bahwa penghapusan budaya yang berbeda akan menyebabkan kerugian yang sangat
besar dalam bidang sastra dan ekspresi budaya lainnya.
Bagaimana dengan harmonisasi perpajakan
dan sistem jaminan sosial ? Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukup
besar dalam perencanaan, biaya sistem dan pelatihan, dan sebagainya dari
harmonisasi. Namun kasus ini menunjukkan kepada kita kerugian harmonisasi yang
lain.
Perpajakan dan sistem jaminan sosial
memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem yang berbeda
memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara kerja
pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara mampu
melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling
berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien
melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem
perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan
menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar negara.
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung
adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang
disebutkan antara lain :
- Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
- Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan resiko keuangan berkurang.
- Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi
- Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
1.
Rekonsiliasi Dan
Pengakuan Bersama ( Timbal Balik ) Perbedaan Standart Akuntansi
Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi guna mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
1. Rekonsiliasi
2. Pengakuan
bersama ( yang disebut sebagai “imbal balik”/resiprositas)
Rekonsiliasi berbiaya lebih rendah bila dibandingkan
dengan penyusunan laporan keuangan lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang
berbeda. Namun hanya menyajikan ringkasan, bukan gambaran perusahaan yang utuh.
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator diluar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal. Imbal balik tidak meningkatkan perbandingan laporan keuangan lintas negara dan dapat menimbulkan “lahan bermain yang tidak seimbang” yang mana memungkinkan perusahaan-perusahaan asing menerapkan standar yang tidak terlalu ketat bila dibandingkan dengan yang diterapkan terhadap perusahaan domestik.
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator diluar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal. Imbal balik tidak meningkatkan perbandingan laporan keuangan lintas negara dan dapat menimbulkan “lahan bermain yang tidak seimbang” yang mana memungkinkan perusahaan-perusahaan asing menerapkan standar yang tidak terlalu ketat bila dibandingkan dengan yang diterapkan terhadap perusahaan domestik.
Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin
tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh. Sebagian besar perusahaan secara
sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International
Financial Reporting Standards-IFRS). Dan banyak pula negara yang telah
mengadopsi IFRS secara keseluruhan.
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian
internasional atau politis;
2. Kepatuhan
secara sukarela (atau didorong secara profesional);
3. Keputusan oleh
badan pembuat standar akuntansi nasional.
Usaha-usaha standar internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan secara sukarela. Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada orang-orang yang menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar internasional dan standar nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi ketika kedua standar tersebut berbeda, standar nasional harus menjadi rujukan pertama (mempunyai keunggulan).
Usaha-usaha standar internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan secara sukarela. Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada orang-orang yang menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar internasional dan standar nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi ketika kedua standar tersebut berbeda, standar nasional harus menjadi rujukan pertama (mempunyai keunggulan).
4. Organisasi
Promotor Harmonisasi Standart Akuntansi Internasional
Organisasi Internasional yang Mendorong Harmonisasi dan menjadi pemain utama dalam penentuan standard akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
Organisasi Internasional yang Mendorong Harmonisasi dan menjadi pemain utama dalam penentuan standard akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
a. Badan standard
Akuntansi Internasional (IASB)
b. Komisi Uni
Eropa (EU)
c. Organisasi Internasional
Komisi Pasar Modal (IOSCO)
d. Federasi
Internasional Akuntan (IFAC)
e. Kelompok kerja
ahli antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas standard Internasional
Akuntansi dan Pelaporan, bagian dari konfrensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
perdagangan dan pembangunan.
f. Kelompok kerja
dalam standard Akuntansi Organisasi kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (kelompok
kerja OECD)
Yang juga
penting adalah Federasi Internasional Bursa Efek (FIBV) organisasi perdagangan
untuk pasar surat berharga dan derivatif yang teratur diseluruh dunia. Salah
satu tujuan FIBV adalah untuk menetapkan standard harmonis untuk proses usaha
dalam perdagangan surat berharga lintas batas, termasuk penawaran publik lintas
batas.
sumber
sumber
Memahami arti rekonsil
Rekonsiliasi dilakukan dengan cara
penelusuran detail dari transaksi di rekening koran, dibandingkan dengan detail
di buku bank. Bila ditemukan adanya perbedaan maka diambil tindakan untuk
mengoreksi berupa penambahan transaksi dibuku bank itu atau cukup diketahui
karena akan terkoreksi dengan sendirinya pda bulan yang akan datang.
-
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Sejalan dengan penerbitan dan perdagangan saham
internasional yang semakin berkembang, masalah-masalah yang terkait dengan
penyerahan laporan keuangan dalam wilayah non domestic semakin menjadi penting.
Beberapa pendukung berpendapat bahwa harmonisasi internasional akan membantu
menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas
batas Negara.
Dua pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi yang
mungkin digunakan untuk
mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
a.
Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun
laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi Negara asal, tapi harus
menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting di Negara
asal dan di Negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
Rekonsiliasi berbiaya rendah bila dibandingkan dengan
penyusunan laporan keuangan lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda.
Namun demikian rekonsiliasi hanya menyajikan ringkasan dan bukan gambaran
perusahaan yang utuh.
b.
Pengakuan bersama / timbal balik / resiprositas
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator
di luar negeri asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan
pada prinsip-prinsip Negara asal. Resiprositas tidak meningkatkan perbandingan
laporan keuangan lintas Negara dan dapat menimbulkan “lahan bermain yang tisak
seimbang” yang mana memungkinkan perusahan-perusahaan asing menerapkan standar
yang tidak terlalu ketat bila dibandingkan dengan yang diterapkan terhadap
perusahaan domestic.
2.
Memahami arti rekonsiliasi dan
pengakuan bersama (timbal balik) terhadap perbedaan standar akuntansi.
Dua pendekatan yang diajukan sebagai
solusi guna mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan
lintas batas :
1. Rekonsiliasi
2. Pengakuan bersama ( yang disebut sebagai “timbal
balik”/resiprositas)
Rekonsiliasi berbiaya lebih rendah
bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan lengkap berdasarkan
prinsip akuntansi yang berbeda. Namun hanya menyajikan ringkasan, bukan
gambaran perusahaan yang utuh.
Pengakuan bersama terjadi apabila
pihak regulator diluar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing
yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal. Imbal balik tidak
meningkatkan perbandingan laporan keuangan lintas negara dan dapat menimbulkan
“lahan bermain yang tidak seimbang” yang mana memungkinkan
perusahaan-perusahaan asing menerapkan standar yang tidak terlalu ketat bila
dibandingkan dengan yang diterapkan terhadap perusahaan domestik.
Perdebatan mengenai harmonisasi
mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh. Sebagian besar perusahaan
secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional
(International Financial Reporting Standards-IFRS). Dan banyak pula negara yang
telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan.
Standar akuntansi internasional
digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian internasional atau politis;
2. Kepatuhan secara sukarela (atau didorong secara
profesional);
3. Keputusan oleh badan pembuat standar
akuntansi nasional.
Usaha-usaha standar
internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan secara
sukarela. Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada
orang-orang yang menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar
internasional dan standar nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi
ketika kedua standar tersebut berbeda, standar nasional harus menjadi rujukan
pertama (mempunyai keunggulan).
- Organisasi Internasional yang Mendorong Harmonisasi
Enam organisasi telah menjadi pemain
utama dalam penentuan standard akuntansi internasional dan dalam mempromosikan
harmonisasi akuntansi internasional :
1) Badan standard
Akuntansi Internasional (IASB)
2) Komisi Uni
Eropa (EU)
3) Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4) Federasi
Internasional Akuntan (IFAC)
5) Kelompok kerja
ahli antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas standard Internasional
Akuntansi dan Pelaporan, bagian dari konfrensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
perdagangan dan pembangunan.
6) Kelompok kerja
dalam standard Akuntansi Organisasi kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (kelompok
kerja OECD)
Yang juga penting adalah Federasi
Internasional Bursa Efek (FIBV) organisasi perdagangan untuk pasar surat
berharga dan derivatif yang teratur diseluruh dunia. Salah satu tujuan FIBV
adalah untuk menetapkan standard harmonis untuk proses usaha dalam perdagangan
surat berharga lintas batas, termasuk penawaran publik lintas batas.
Badan Standard Akuntansi Internasional
Badan Standard Akuntansi Internasional
(IASB) dahulu IASC, merupakan badan pembuat standar sektor swasta yang
independen yang didirikan pada tahun 1973 oleh organisasi akuntansi profesional
di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001. Sebelum
restrukturisasi IASC mengeluarkan 41 Standard Akuntansi Internasional (IAS) dan
sebuah kerangka dasar untuk penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan.
Tujuan IASB adalah :
Untuk mengembangkan dalam kepentingan
umum, satu set standard akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat
dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas
tinggi,transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan dan pelaporan
keuangan lainnya untuk membantu para partisipan dalam pasar modal dunia dan
pengguna lainnya dalam membuat keputusan ekonomi.
-
untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat
-
untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan standar akuntansi
internasional dan standard Pelaporan Keuangan Internasional ke arah solusi
berkualitas tinggi.
IASB mewakili organisasi akuntansi dari sekitar 100
negara. Dengan sedemikian luasnya dasar dukungan ini, IASB merupakan kekuatan
pendorong dalam penentuan standard akuntansi.
è Struktur IASB yang Baru
Dewan IASB membentuk suatu kelompok kerja strategi yang
mempertimbangkan bagaimana seharusnya strategi dan struktur IASC setelah
menyelesaikan program kerja standard ini. Pada November 1999 dewan IASC secara
bulat menyetujui suatu resolusi yang mendukung usulan struktur baru intinya
adalah :
1)
IASC akan didirikan sebagai sebuah
organisasi independent
2)
Organisasi tersebut akan terdiri dari
dua bagian utama, Perwalian dan Dewan, serta komite
Interpretasi tetap dan dewan penasihat standard
3)
Perwalian akan menunjuk anggota
dewan,melakukan pengawasan dan mengumpulkan dana yang diperlukan, sedangkan
dewan memiliki tanggung jawab tunggal untuk penentuan standard akuntansi
IASB yang
direstrukturisasi tersebut bertemu untuk pertama kalinya pada bulan april 2001.
IASB , setelah direorganisasi akan mencakup badan berikut :
- Badan
Wali. Badan wali IASB mengangkat anggota dewan, komite interpretasi
pelaporan keuangan internasional dan dewan penasihat standard. Perwalian
bertanggung jawab untuk mengumpulkan dana dan mengawasi serta mengevaluasi
prioritas dan operasi IASB.
- Dewan
IASB. Dewan menetapkan dan memperbaiki standard akuntansi keuangan dan
pelaporan usaha. Tanggungjawabnya meliputi ”memenuhi tanggung jawab untuk
seluruh permasahalan teknis IASB termasuk penyusunan dan penerbitan standard
Akuntansi Internasional,Standard Pelaporan Keuangan Internasional,dan Draf
Standar. serta
persetujuan akhir atas interpretasi yang dikeluarkan oleh komite Interpretasi
Pelaporan Keuangan.” dan menyetujui proposal proyek serta metode dan prosedur
untuk mengembangkan standard. Dewan yang ditunjuk oleh Badan Wali untuk
memberikan”kombinasi terbaik yang ada dari keahlian teknik dan latar belakang
pengalaman bisnis internasional dan kondisi pasar yang relevan”.
Anggota-anggota tersebut diangkat untuk masa lima tahun, dan hanya dapat
diperpanjang satu kali.
- Dewan
Penasihat Standard. Dewan penasihat standard ditunjuk oleh perwalian, yang
memiliki latar belakang geografis dan profesional yang berbeda,yang ditunjuk
untuk masa tiga tahun yang dapat diperbaharui”. Dewan Penasihat standard
umumnya bertemu tiga kali setiap tahun. Tanggung jawabnya adalah untuk
memberikan nasihat kepada dewan mengenai agenda dan prioritasnya, untuk
memberikan pandangan mengenai dewan atas ”organisasi dan individual dalam dewan
atas proyek penentuan standard utama” dan untuk memberikan ”nasihat lainnya”
kepada dewan dan perwalian.
- Komite
Interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional (IFRIC). IFRIC diangkat oleh
perwalian. IFRIC menginterpretasikan ”Penerapan Standard Akuntansi
Internasional dan standar pelaporan keuangan internasional dalam konteks
kerangka dasar IASB” menerbitkan rancangan interpretasi dan mengevaluasi
komentar atasnya dan memperoleh persetujuan dewan untuk interpretasi akhir.
Pengakuan dan
Dukungan bagi IASB
Standar Pelaporan Keuangan Internasional saat ini telah
diterima secara luas di seluruh dunia, sebagai contoh :
(1)
digunakan oleh banyak negara sebagai
dasar ketentuan akuntansi nasional;
(2)
digunakan sebagai acuan internasional
di kebanyakan negara-negara industri utama dan
negara-negara pasar berkembang yang membuat standarnya sendiri;
(3)
diterima oleh banyak bursa efek dan
badan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing atau domestik untuk
menyampaikan laporan keuangan yang disusun menurut IFRS;
(4)
diakui oleh Komisi Eropa dan badan
supranasional lainnya.
Respons Komisi Pasar Modal AS terhadap
IFRS
SEC (Komisi Pasar Modal AS) menyatakan 3 kondisi yang
harus dipenuhi oleh perusahaan sebelum SEC menerima standar IASB. Adapun 3
kondisi tersebut adalah sebagai berikut :
(1) Standar harus
mencakup bagian inti ketentuan akuntansi yang menentukan dasar akuntansi yang
komprehensif dan secara umum dapat diterima
(2) Standar harus
berkualitas tinggi, menghasilkan daya banding dan transparansi, serta
memberikan pengungkapan penuh
(3) Standar harus
di interpretasikan dan diterapkan secara ketat.
Perbandingan antara IFRS dan Isi
Prinsip Akuntansi Komprehensif lainnya
Badan Standar Akuntansi Keuangan AS (FASB) telah memulai
suatu proyek besar yang membandingkan IAS dengan standar AS pada tahun 1995,
dan menerbitkan laporan yang detail pada tahun 1996 dan 1999. proyek
perbandingan antara IASC dan GAAP AS merupakan bagian dari rencana FASB untuk
aktivitas internasional, yang mencakup promosi daya banding internasional
standar akuntansi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memberikan
informasi dalam menilai dapat diterimanya IAS untuk pencatatan surat berharga
di Amerika Serikat.
Studi lain telah dilaksanakan dengan tujuan untuk
mendorong konvergensi antara standar akuntansi nasional dengan IFRS.
UNI EROPA (EUROPEAN UNION – EU)
Traktat Roma mendirikan EU pada tahun
1957, dengan tujuan untuk mengharmonisasikan sistem hukum dan ekonomi
negara-negara anggotanya
Komisi Eropa (EC, badan berkuasa dalam EU) memliki
kekuasaan penuh atas direktif akuntansinya terhadap seluruh negara anggota.
Salah satu tujuan EU adalah untuk
mencapai integrasi pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai tujuan ini, EC telah
memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk
mencapai pasar tunggal bagi :
- Perolehan modal dalam tingkat EU
- Membuat
kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang
terintegrasi
- Mencapai satu set standar akuntansi
tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
EC telah meluncurkan suatu program utama harmonisasi
hukum perusahaan segera sesudah pembentukannya. Direktif EC saat ini telah
mencakup seluruh aspek hukum perusahaan, beberapa diantaranya memiliki pengaruh
langsung terhadap akuntansi.
Direktif EU Keempat, yang dikeluarkan
pada tahun 1978 merupakan satu set aturan akuntansi yang paling luas dan
komprehensif dalam kerangka dasar EU. Ketentuan Direktif Keempat berlaku bagi
akun-akun perusahaan secara individu dan mencakup aturan bentuk laporan
keuangan, ketentuan pengungkapan, dan aturan penilaian. Pandangan yang tepat
dan wajar merupakan ketentuan paling dasar dan mempengaruhi pengungkapan dalam
bentuk catatan kaki, sebagaimana halnya mempengaruhi laporan keuangan. Direktif
Keempat juga mewajibkan laporan keuangan untuk diaudit. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa mengungkapkan informasi yang dapat
dibandingkan dan setara dalam laporan keuangannya.
Direktif Ketujuh, yang dikeluarkan pada
tahun 1983, membahas masalah-masalah laporan keuangan konsolidasi. Pada saat
itu, laporan keuangan konsolidasi merupakan kekecualian dan bukan kewajiban.
Direktif Ketujuh mewajibkan konsolidasi bagi kelompok usaha yang besarnya di
atas ukuran tertentu, menentukan pengungkapan dalam catatan dan laporan
direktur, dan mewajibkan dilakukannya audit.
Direktif Kedelapan, dikeluarkan pada
tahun 1984, membahas berbagai aspek kualifikasi profesional yang berwenang
untuk melaksanakan audit yang diwajibkan oleh hukum (audit wajib). Pada
dasarnya, direktif ini menentukan kualifikasi minimum auditor. Direktif ini
juga tidak membahas kebebasan pendirian profesional di antara negara-negara EU.
Pelatihan wajib harus diselesaikan di bawah pengawasan seorang auditor yang
telah ditunjuk. Harus terdapat indepedensi, namun Direktif Kedelapan memberikan
kekuasaan diskresi terhadap negara-negara EU untuk menentukan kondisi-kondisi
indepedensi.
II.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
2.1
Kesulitan – Kesulitan Analisis
Strategi Bisnis Internasional Dan Strategi Dasar Untuk Pengumpulan Strategi
Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama
dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif
atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya.
Dengan mengidentifikasi factor pendorong laba dan resiko usaha yang utama,
analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para analis untuk membuat
peramalan yang realistis.
Kesulitan-kesulitan
analisis strategi bisnis internasional:
a.
Ketersediaan informasi
b.
Rekomendasi untuk melakukan analisis
Peluang
dan Tantangan Analisis Lintas Batas
• Analisis
keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi, Sejumlah negara
berbeda dalam praktek, kualitas Pengungkapan, sistem hukum/UU, cara, sifat dan
resiko usaha.
• Kualitas
informasi berhubungan erat dengan kredibilitas perusahaan Sehingga banyak
negara berupaya keras memperbaiki ketersediaan dan kualitas informasi mengenai
perusahaan publik.
• Globalisasi
pasar modal, kemajuan IT dan kompetisi, bursa efek, dan peningkatan kegiatan
perdagangan merupakan kekuatan untuk memperbaiki praktek pelaporan keuangan
perusahaan.
• Globalisasi
mendorong analisis domestik semakin kurang relevan. Ketergantungan satu sama
lain semakin tinggi dan tidak ada perusahaan yang bisa menghindar dari
peristiwa global.
2.2
Langkah – Langkah Informasi
Akuntansi
Kerangka
Dasar Analisis Usaha
Palepu
et al. (1996) membuat kerangka dasar untuk analisis dan penilaian usaha,
yaitu:
• Analisis
Strategi Usaha
• Analisis
Akuntansi
• Analisis
Keuangan
• Analisis
Prospektif
2.3 Pengaruh
Analisis Akuntansi Terhadap Akuntansi Antar Negara Dan Kesulitannya Dalam
Memperoleh Informasi
Para
analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis
sifat dan ruang lingkup fleksibiltas akuntansi suatu perusahaan. Berpengaruh pada
kualitas pengukuran akuntansi, dan audit yang sangat dramatis. Beberapa
pendekatan yang dapat dilakukan yaitu :
·
Beberapa analis menyajikan ulang
ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara
internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
·
Beberapa yang lain mengembangkan
pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan
membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di
Negara-negara tersebut.
Kesulitan Dan Kelemahan Analisis
Laporan Keuangan Internasional
a.
Akses
informasi
b.
Ketepatan
waktu informasi
c.
Hambatan
bahasa dan terminology.
d.
Masalah
mata uang asing
e.
Perbedaan
dalam jenis dan format laporan keuangan.
Langganan:
Postingan (Atom)